Pertanyaan yang cukup unik, menarik, dan menggelitik. Secara naluri, tentu saja para orang tua sangat sayang kepada anak-anaknya.
Ini
tidak bisa dibantah. Tapi, ketika kita melihat keadaan di luar sana. Justru
kenyataannya adalah terbalik dari naluri.
Terbalik
dari naluri? Maksudnya bagaimana?
Alih-alih
mereka, para orang tua, menyatakan bahwa mereka sayang kepada anak-anaknya.
Justru mereka tidak sayang kepada anak-anaknya.
Tanpa
disadari, banyak orang tua yang justru menjebloskan anak-anaknya ke neraka.
Bagaimana
bisa begitu?
Contoh
sederhananya seperti ini :
1. Banyak orang tua
yang membolehkan anak-anaknya pacaran. Banyak orang tua yang justru lebih
bangga apabila anak-anaknya punya pacar. Di lain hal, banyak orang tua yang
merasa malu apabila anak-anak mereka ingin menikah di usia muda tanpa melalui
proses pacaran.
2. Banyak orang tua
yang membiarkan anak-anak perempuannya tidak berjilbab dan tidak menutup aurat,
terutama ketika keluar rumah dan ketika ada lawan jenis yag bukan mahrom.
Padahal, anak-anak perempuannya sudah baligh.
3. Banyak orang tua
yang merasa bangga ketika anak-anaknya bekerja di lembaga keuangan yang di dalamnya terdapat unsur riba, ghoror,
maysir, dan syubhat.
4. Banyak orang tua
yang merasa bangga ketika anak-anaknya menjadi artis, menjadi model, menjadi
penyanyi. Padahal kenyataannya adalah menjadi artis, model, dan penyanyi itu
banyak campur baur dengan lawan jenis bukan mahrom.
Semoga
tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Semoga kita bisa menjadi orang tua
yang dapat membimbing anak-anak kita ke jalan yang diridhoi Allah Subhanahu Wa
Ta’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar