Saat
ini, kita hidup di era globalisasi yang tantangannya pun juga luas,
teknologi semakin hebat, dan orang-orang semakin bergerak cepat.
Setiap
orang memiliki pola pikir yang berbeda. Karena pola pikir seseorang itu
kebanyakan dibentuk oleh kejadian di masa lalu. Untuk mengggapai masa depan,
apalagi masa depan yang cerah, tentunya kita tidak bisa berkiblat pada masa
lalu kita. Di sini saya tidak menyalahkan seseorang yang teringat dengan masa
lalunya. Saya hanya menyampaikan bahwa banyak orang yang justru melihat masa
lalu, kemudian mereka gagal move on. Padahal yang ingin dikejar oleh mereka
adalah masa depan yang cerah. Banyak orang yang terlena dengan masa lalu yang
menurut mereka itu indah, sehingga mereka tersendat untuk melangkah. Seorang
motivator yang bernama Mario Teguh pernah berkata :
“ Berdamailah dengan masa lalumu,
walaupun masa lalumu itu indah. Karena orang yang tidak bisa berdamai dengan
masa lalu, bukanlah pemilik masa depan. Dan seburuk apapun masa lalu kita,
pahamilah bahwa kita masih memiliki masa depan yang suci dan cemerlang.”
Sebagai
manusia yang dikaruniakan akal dan nafsu oleh Allah, tentunya kita harus menggunakan
dan mensinergikan keduanya untuk kebaikan. Bermula kebaikan untuk diri kita dan
keluarga kita, lalu menyebar pada kebaikan masyarakat.
Untuk
meraih masa depan itu umpama kita berlayar menggunakan kapal di lautan lepas.
Yang namanya masa depan itu adalah pulau yang harus ditempuh melewati lautan
luas dan penuh dengan ombak yang ganas. Sedangkan diri kita
adalah kapten bagi kapal kita sendiri. Untuk itulah kita harus berusaha agar
kapal kita tidak hancur dan tidak karam. Oleh karena itu, kita harus memiliki
tujuan hidup yang jelas, prinsip hidup yang mantap, dan
karakter yang baik. Karena lautan luas dengan ombak yang
ganas itu tidak akan bisa dilampaui oleh orang-orang yang cengeng dan lemah
mentalnya.
Banyak
orang ingin sukses dan meraih cita-cita secara instant, mendapat harta dengan
cara apa saja, dan tidak bisa lagi membedakan antara baik dan buruk. Tapi, yang
paling penting adalah apa yang diinginkan didapatnya demi untuk kepuasan dan
keserakahan diri, untuk keluarga , teman, masyarakat ataupun untuk siapa saja,
maka tidak heran bila akhir-akhir ini banyak orang yang terkena masalah suap, pencucian
uang, korupsi, kolusi, dan perbuatan tercela lainnya yang ujungnya harus masuk
jeruji penjara.
Sangat
disayangkan orang-orang yang berpendidikan, pandai, cerdas
dan banyak akal tersebut menggunakan kemampuannya untuk hal-hal yang tidak
bermoral, negatif, merugikan orang lain dan tidak berkah karena tidak sesuai
dengan hati nurani serta kebenaran yang
hakiki. Untuk itulah perlu adanya pembimbing
tentang cara-cara yang efektif dan jalan berkah dalam
rangka menggapai cita-cita dan kesuksesan untuk kehidupan kini, masa depan
maupun kehidupan setelah kehidupan ini.
Perjuangan hidup yang panjang, berliku dan naik
turun yang didasari dengan keberanian untuk keluar dari comfort zone dan memasuki daerah danger zone dengan menjelajahi pahit getirnya kehidupan untuk bisa
menjadi STAR yang cemerlang yang mendukung kesuksesan dalam setiap profesi yang
dijalani. Kami percaya, Tuhan memang memberikan makan kepada semua makhuk
hidup, termasuk kepada burung, namun tidak melemparkannya ke dalam sarang, Burung
tersebut harus ke luar dari sarang, berjuang untuk mendapatkan makanan untuk
dirinya dan anak-anaknya. Namun, burung yakin bahwa rezekinya sudah dijamin
oleh Allah.
Dari Umar bin Al Khatthab
radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
لَوْ
أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا
يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً
”Seandainya
kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian
rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi
hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad (1/30), Tirmidzi no. 2344, Ibnu
Majah no. 4164, dan Ibnu Hibban no. 402.)
Oleh
karena itu, maju terus dalam menggapai cita-cita mulia, tetaplah berhati-hati
dalam setiap langkah yang diambil, gunakan early
warning system agar tidak tergelincir pada pencapaian keberhasilan dengan
menghalalkan segala cara yang akhirnya berdampak buruk pada diri keluarga dan
masyarakat pada umumnya. Tindakan nyata untuk senantiasa do the best melakukan yang terbaik akan berujung pada menjadi yang
terbaik be the best pada profesi yang
dijalani. Untuk itu perlu menggunakan secara optimal semua kemampuan intektual,
emosional, dan juga spiritual yang ada dalam diri untuk menggapai kesuksesan,
kebahagiaan, kecemerlangan dan kemuliaan hidup, serta akan digunakan untuk apa
hasil kesuksesan tsb, apakah untuk
kebaikan atau sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar